Pendekatan Partisipatif dalam Rekonstruksi Bedah Kampung RT 09 Karangkulon Wukirsari Imogiri Bantul Pasca Gempa Bumi 27 Mei 2006
Abstraksi
Memasuki bulan kelima pasca gempa bumi melanda Jogja dan Jateng, yang dibutuhkan masyarakat bukan sekedar temporary shelter. Kini mulai dilakukan upaya rekonstruksi guna meningkatkan kualitas lingkungan binaan. Namun bukan terhenti pada tataran fisik, juga perubahan sosial.
Sebuah kampung, merupakan komunitas yang terdiri dari berbagai perbedaan. Walau sarat perbedaan, warga masyarakat kampung merupakan subjek yang bisa menentukan arah perubahan. Kondisi demikian memerlukan pendekatan partisipatif dengan melibatkan warga secara aktif dalam perencanaan.
Bersama perencana yang berbekal keahlian kognitif (prosedural) dan keahlian untuk berhubungan secara sosial (berinterakasi), warga memiliki fungsi dan peran dalam upaya perencanaan rekonstruksi. Dengan keswadayaan dan telah terbentuknya kelompok masyarakat (pokmas) di RT 09 Karangkulon Wukirsari Imogiri Bantul, pendekatan partisipatif dilakukan untuk memperoleh kesepakatan dalam proses perencanaan rekonstruksi pasca gempa bumi.
Tahap perencanaan (dalam skala penataan infrastruktur kampung) dan perancangan (desain tiap unit rumah sesuai kondisi dan kebutuhan) dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan. Kelanggengan tiap tahap tidak bisa terlepas dari kebersamaan warga dalam sebuah komitmen untuk menuju kehidupan yang lebih baik.