TEKTONIKA ARSITEKTUR GEREJA MARIA ASSUMPTA KLATEN sebagai Ungkapan Keberpihakan pada Potensi Lokal
Abstrak
Karya YB Mangunwijaya m
emiliki kekuatan pada aspek tektonika. Persoalan tektonika dijawab dengan memahami teknis statika bangunan dan artikulasi hubungan struktural. Bahan bangunan, dengan segala keterbatasan dan kemampuan dalam menyalurkan gaya, dipahami karakternya dalam menciptakan karya arsitektur.
Sebagai seorang master builder, YB Mangunwijaya terlibat penuh pada perencangan dan pembangunan Gereja Maria Assumpta Klaten. Sistem struktur dalam menjawab statika bangunan dilihat dalam kaitannya dengan sifat dan karakter bahan, baik dalam menjawab kebenaran struktur, maupun dalam mencitrakan suasana ruang. Pemilihan jenis struktur dan material lokal yang digunakan, serta pengolahan detail khusus pada artikulasi sambungan, merupakan hal yang menarik untuk diamati dari aspek tektonika Gereja Maria Assumpta. Material lokal yang secara turun-temurun dikenal karakternya dan dipelajari teknik konstruksinya oleh masyarakat setempat, merupakan pertimbangan terbesar yang diperhatikan oleh YB Mangunwijaya. Tektonika arsitektur yang muncul merupakan ungkapan keberpihakan YB Mangunwijaya pada potensi lokal.
Kata kunci: artikulasi sambungan, karakter material lokal, kebenaran struktur, tektonika