Kilas Balik: TIGA TAHUN PASCA GEMPA JOGJA
Sabtu pagi, tiga tahun yang lalu, 27 Mei 2006, terjadi kepanikan yang luar biasa kerena gempa dengan kekuatan 5,8 skala richter telah menggoncang Jogja dan Klaten. Pagi itu, saya di rumah di Jogja, sudah siap hendak berangkat ke kampus UNS Solo. Rencana ke Stasiun Lempuyangan untuk berangkat naik kereta Prameks jam 06.55 wib menuju ke Solo, mendadak saya batalkan. Acara ketemu dengan alumni tidak jadi saya ikuti.
Tiga hari pertama, saya masih merasa sebagai “korban” gempa. Namun, setelah ditelepon seorang teman untuk menemani mengantarkan logistik ke Bantul, saya baru menyadari jika saya “bukan korban”. Betapa tidak, saya tinggal di daerah Jogja bagian utara, tidak melihat bangunan yang roboh dan korban jiwa yang berjatuhan. Setelah silaturahmi ke Bantul dan melihat langsung keadaan di sana, barulah mind set saya berubah. Saya bukan korban, SAYA AKAN BERBUAT SESUATU dengan ilmu yang saya miliki.
Dengan beberapa teman, yang dikumpulkan via SMS, akhirnya kami bersama-sama ke Imogiri, tepatnya di RT09 Karangkulon Giriloyo. Datang dan kulonuwun sebagai pribadi-pribadi yang peduli, tanpa membawa bendera institusi-instansi-partai-perusahaan, kami melebur di sana. Alhamdulillah, nikmatnya berbagi bisa kami rasakan di sana.
Dan tiga tahun telah berlalu, semoga kenikmatan bisa berbagi menjadi ‘tidak sekedar PERNAH”. Semoga ini bisa menjadi sesuatu yang berkelanjutan. Semoga. Aamiin…